Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besoes Jawab soal Hilangnya Suara Persigo

Kompas.com - 26/03/2011, 11:08 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com — Klub Persigo Gorontolo melancarkan protes setelah hak suara mereka dicabut pada kongres pertama PSSI, Sabtu (26/3/2011). Mengenai hal ini, Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes memiliki jawaban tersendiri.

Apa kata Besoes? Besoes menjelaskan, hilangnya suara Persigo bukanlah sesuatu yang aneh. Ini karena PSSI menggunakan klasemen per 18 Maret dimana Persigo berada di luar ranking yang memiliki hak suara.

Sebelumnya, pada kongres Januari lalu, Persigo masih memiliki hak suara karena mereka berada di peringkat tiga Divisi Utama. Persigo sendiri kini berada di peringkat tujuh. Perlu diketahui, Divisi Utama PSSI memberi jatah suara kepada lima klub teratas.

”Penentuan pemilik suara PSSI itu berdasarkan ranking per 18 Maret. Jadi, ya mungkin saja mengalami perubahan. Salah satu contohnya adalah Persipura Puncak Jaya. Mereka bertanya kenapa di Bali tak masuk dan sekarang masuk, ya dijelaskan. Ini sesuai statuta bahwa penentuan pemilik suara berdasarkan klasemen terakhir,” kata Besoes.

Kubu Persigo sebelumnya mencurigai ini hanyalah akal-akalan PSSI. Seperti diketahui, Persigo merupakan anggota Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) dan mereka memberikan dukungannya kepada kubu George Toisutta dan Arifin Panigoro.

Dalam kesempatan itu, Besoes juga menanggapi keinginan sebagian anggota KPPN yang ingin tetap hadir di kongres meski suara mereka telah dihilangkan.

”Kami tidak menganggap KPPN. Legalitasnya di mana mereka? Kalau memang yang datang itu adalah ketua atau wakil ketua yang sah pemilik hak suara ya silakan. Kalau nantinya mereka mau membawa wacana sendiri terserah. Malu enggak kalau enggak diundang, tapi tetap datang,” ujar Besoes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com